Pembelajaran Matematika Sd Kelas 2 Youtube Belajar Berbasis Islamic…
Materi :
Pembelajaran Matematika Sd Kelas 2 Youtube Belajar Berbasis Islamic STEM di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang
Gambar: Penerapan STEAM Berbasis Islam di MI ALHUDA Kota Malang Jatim – Satu-Satunya di NKRI
Pembelajaran Matematika Sd Kelas 2 Youtube Belajar Berbasis Islamic STEM di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang – Walau terhitung terlambat diimplementasikan di sekolah-sekolah Indonesia, jenis pembelajaran berbasis STEAM tetap amat relevan bersama dengan pertumbuhan pembelajaran siswa di sekolah-sekolah Indonesia. Ada banyak style pembelajaran STEM, baik yang didistribusikan lewat PDF, PPT, untuk jenjang PAUD maupun di SD. Jenis pembelajarannya pun beraneka macamnya. Ada pembelajaran STEM atau STEAM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEM atau STEAM bersama dengan pendekatan saintifik. Tak terkecuali apa yang udah ditunaikan oleh MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang ini. Metode pembelajaran Matematika yang digunakan di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA ini mengacu pada Islamic STEM yang sudah dikembangkan dengan baik di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Metode Islamic STEAM ini adalah tipe pembelajaran berbasis STEM atau STEAM pertama kali dan hanya satu di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI.
Tipikal Pembelajaran dan Kurikulum pendidikan mesti mengatur diri bersama kebutuhan zaman. Kurikulum yang dibikin dan dirancang, terutama pembelajaran Matematika harus dapat menyesuaikan kondisi dan cocok bersama tuntutan zaman.
Matematika Islam di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang
Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Berbasis Qur’an selama ini sekedar terhadap pengajaran dalam wujud lambang dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika ditunaikan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi dengan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).
Model begitu sudah ketinggalan zaman, tidak aplikatif serta memasang peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran style berikut berakibat:
- Tidak dapat sanggup merangsang energi nalar dan daya gawat peserta didik.
- Tidak mampu merubah paradigma berpikir siswa dari konseptual ke arah kontekstual.
- Dan membuat peserta didik berjarak bersama realitas yang ada.
Tidak mengherankan kalau mereka sesudah itu tergagap bersama dengan lingkungan di mana mereka berada.
Berubahnya paradigma Matematika terlalu mutlak ditunaikan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh lagi berdiri sendiri, tetapi mesti menjelma di dalam tiap-tiap segi kehidupan. Pengajaran Matematika harus mampu mengatur diri dengan kemajuan dan perkembangan zaman.
Agama Islam sementara ini harus sanggup mengapresiasikan sains ke didalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini sejalan dengan stimulus Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren sebagian waktu sebelumnya.
Pengintegrasian sains dan teknologi seiring bersama motivasi pembelajaran yang berlandaskan pada rencana pendidikan pembawaan yang menjadi identitas suatu bangsa
Konsep pendidikan didalam Islam merupakan hasil integrasi dari kekuatan akal (rasional), yang punyai rancangan empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.
Hanya saja, didalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum waktu ini sepertinya belum sanggup menawarkan formula baru, baik di dalam tataran konsep, pendekatan, maupun siasat pengajaran.
Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya dapat laksanakan penyesuaian materi ajar bersama dengan pertumbuhan zaman.
Secara lebih khusus kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah basic mesti lakukan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran setiap materi ke ranah teknologi dan kebutuhan industri 4.0
Kurikulum ini merupakan bentuk penyempurnaan berasal dari materi-materi yang udah tersedia untuk memenuhi kebutuhan Pelajar.
Pengembangan kurikulum baru ini diyakini bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap-tiap Siswa – Siswi, dan melibatkan mereka bersama permasalahan yang ada di sekeliling mereka.
Peserta didik dirangsang untuk sadar masalah yang ada dan sesudah itu memikirkan solusi berbasiskan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.
Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya mampu menopang siswa atau peserta didik untuk sadar realitas yang ada, serta mendorong mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan prinsip keagamaan di didalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini cuma kemungkinan dilaksanakan kecuali kami mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran era society 5.0, ke di dalam perangkat pembelajaran.
Islamic STEM, Scince Technology Engineering Mathematics
Kita mengenal lebih dari satu pendekatan dalam pembelajaran, dan ini konsisten disempurnakan dari pas ke waktu.
Di antaranya yang kondang adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang telah diadopsi sejumlah instansi pendidikan di Amerika dan di sebagian negara maju lainnya
STEM merupakan akronim berasal dari science, technology, engineering, mathematics, dan merasa diperkenalkan pada tahun 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.
Sebelumnya, NSF memakai akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan berasal dari empat bidang tersebut.
Sosok yang berjasa menyusun kembali kalimat science, technology, engineering, mathematics jadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, pakar biologi di Amerika. Ia termasuk asisten direktur pendidikan dan sumber energi manusia di NFS.
Sejak itu, kurikulum yang berfokus terhadap STEM telah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, dengan program yang dikembangkan layaknya Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.
STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang amat holistik, dikarenakan coba memadukan pendekatan instruksional dalam pembelajaran, yaitu multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.
Oleh praktisi pendidikan di Eksakta Integra Islamica, pendekatan ini dipandang sesuai bersama perkembangan dan tuntutan zaman revolusi industri.
Pendekatan Islamic STEM di MI AL HUDA mengajarkan Siswa semuanya untuk disiplin belajar ilmu yang menyatu.
Dengan kata lain, pendekatan STEM berupaya mencampurkan ilmu pengetahuan, skil, dan kebolehan penelitian.
Ia bekerja pada ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.
Integrasi konten mengacu terhadap penggabungan konten di bidang STEM ke di dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang, waktu integrasi konteks merujuk pada pembelajaran dan aplikasi pemaknaan lewat pemakaian konten STEM.
Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong didalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) menyaksikan perlunya peserta didik punya kebolehan seni didalam pendekatan pembelajaran.
Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang mencampurkan disiplin pengetahuan sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.
Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke dalam lima tingkatan, yaitu pembelajaran selama hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran disiplin dan pembelajaran spesifik konten.
Ariel Starzinski (2017) menyebutkan menambahkan unsur A (singkatan dari Art atau seni) ke didalam style pembelajaran STEM mencerminkan tambah meningkatnya fokus masyarakat pada inovasi dan desain sebagai anggota integral dari bidang studi ini.
Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang
Penambahan unsur seni di dalam pendekatan pembelajaran tidak serta merta menyelesaikan masalah, khususnya dalam konteks islamisasi pengetahuan pengetahuan.
Kedua pendekatan yang telah disinggung di atas menjadi tidak berguna disaat diujicobakan di dalam konteks lokal.
Pendekatan selanjutnya tetap kental dengan nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan keyakinan masyarakat kita.
Karena itu menjadi perlu untuk beri tambahan unsur religi (religion) didalam pembelajaran di sekolah dasar.
Pengintegrasian unsur religi ke di dalam pendekatan STEAM menjadi penting membentuk sifat peserta didik menjadi insan kamil.
Hadirnya unsur ”Re” dalam pendekatan STEAM menjadi penyeimbang (katalis).
Pentingnya unsur ”Re” ke dalam ”STEAM” juga ditegaskan oleh lebih dari satu tokoh pencetus rancangan Islamisasi Ilmu ilmu layaknya Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.
Mereka mengatakan integrasi unsur keagamaan ke di dalam sains menjadi tawaran solusi pada keringnya nilai spiritualitas anak didik di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan isu sekularisme.
Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM berubah jadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, and mathematics yang sengaja penulis susun agar berbeda berasal dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.
Jika pendekatan pada mulanya fokus terhadap pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka dalam Re-STEAM pendidikan agama Islam jadi pendamping dalam pembelajaran bersama dengan pendekatan STEAM.
Penambahan unsur keagamaan di dalam pendekatan STEAM punya tujuan membuat perubahan paradigma masyarakat yang selama ini memandang “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak sanggup dipertemukan.
Seakan-akan keduanya membawa wilayah sendiri-sendiri, terpisah pada satu dan lainnya, baik berasal dari faktor objek formal-material, metode penelitian, kriteria kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun status teori masing-masing lebih-lebih samMatematika ke institusi penyelenggaranya.
Kehadiran Re-STEAM terlampau penting di dalam menyongsong penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.
Dapat dikatakan bahwa Kedatangan Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang dilakukan Kemendikbud Ristek.
Pendekatan ini tidak untuk mengubah kurikulum, melainkan tawarkan pengembangan kurikulum yang telah ada supaya dapat menjawab tuntutan pembelajaran di jaman society 5.0.
Sebagai informasi, modul pembelajaran ini sudah lewat tahapan validasi dan reliabilitasi.
Modul ini udah diujicobakan di tiga sekolah dasar di MI AL HUDA Kota Malang.
Hasil konsensus para ahli pada silabus yang udah dikembangkan adalah benar-benar valid (89%) dengan nilai Cronbach’s alpha 0.986.
Setelah melewati penilaian para ahli, modul pembelajaran bersama dengan pendekatan Re-STEAM dianggap layak untuk diterapkan di sekolah sebab menarik, sanggup menaikkan output pembelajaran, serta terlampau membantu para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.
Kita menghendaki product ini nantinya bisa diterapkan secara menyeluruh di seluruh sekolah basic di Indonesia biasanya dan Kota Malang khususnya.
Dokumentasi: Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang