Pembelajaran Matematika Sd Kelas 2 Lomba Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang

Pembelajaran Matematika Sd Kelas 2 Lomba Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang

pendidikan islamic stem di mi al huda kota malang 74

Gambar: Penerapan Islamic STEAM di MI ALHUDA Malang Jawa Timur – Satu-Satunya di Nusantara

Pembelajaran Matematika Sd Kelas 2 Lomba Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang – Walau termasuk terlambat diimplementasikan di Indonesia, style pembelajaran berbasis STEM masih amat relevan bersama perkembangan pembelajaran siswa-siswi di sekolah Indonesia. Ada banyak style pembelajaran STEM, baik yang disebarkan lewat PDF, PPT, untuk jenjang PAUD maupun di SD – Sekolah Dasar. Metode pembelajarannya pun beraneka macamnya. Ada pembelajaran STEM atau STEAM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEAM bersama dengan pendekatan saintifik. Tak kecuali apa yang udah dikerjakan oleh MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang ini. Metode pembelajaran Matematika yang digunakan di MI AL HUDA ini mengacu terhadap Islamic STEM yang telah dikembangkan sangat baik di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Model Islamic STEAM ini adalah type pembelajaran berbasis STEM atau STEAM pertama kali dan satu-satunya di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI – Madrasah Ibtidaiyah.

Tipikal Pembelajaran dan Kurikulum pendidikan wajib mengatur diri bersama kebutuhan zaman. Kurikulum yang dibikin dan dirancang, khususnya pembelajaran Matematika kudu mampu beradaptasi dan sesuai dengan tuntutan zaman.

Matematika Qur’an di MI AL HUDA Malang

Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Berbasis Qur’an sepanjang ini hanya terhadap pengajaran dalam bentuk simbol dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika ditunaikan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi bersama dengan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).

Model begitu sudah ketinggalan zaman, tidak aplikatif serta memasang peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran type berikut berakibat:

  • Tak akan mampu merangsang daya nalar dan kekuatan kronis peserta didik.
  • Tidak bisa merubah paradigma berpikir siswa berasal dari konseptual ke arah kontekstual.
  • Dan mengakibatkan peserta didik berjarak bersama fakta yang ada.

Tidak mengherankan kalau mereka kemudian tergagap bersama dengan lingkungan di mana mereka berada.

Perubahan paradigma Matematika terlampau penting dijalankan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh kembali berdiri sendiri, namun harus menjelma dalam setiap aspek kehidupan. Pengajaran Matematika kudu dapat menyesuaikan diri bersama kemajuan dan pertumbuhan zaman.

Agama Islam kala ini harus dapat mengapresiasikan sains ke didalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini seiring dengan stimulan Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren sebagian selagi sebelumnya.

Pengintegrasian sains dan teknologi seiring bersama dengan impuls pembelajaran yang berlandaskan pada rencana pendidikan cii-ciri yang jadi identitas suatu bangsa

Konsep pendidikan di dalam Islam merupakan hasil integrasi dari kekuatan akal (rasional), yang punya rancangan empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.

Hanya saja, di dalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum saat ini sepertinya belum dapat tawarkan formula baru, baik dalam tataran konsep, pendekatan, maupun siasat pengajaran.

Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya sanggup melakukan penyesuaian materi ajar dengan perkembangan zaman.

Secara lebih tertentu kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah basic perlu laksanakan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran tiap tiap materi ke ranah teknologi dan keperluan industri 4.0

Kurikulum ini merupakan wujud penyempurnaan dari materi-materi yang sudah ada untuk memenuhi kebutuhan Siswa.

Pengembangan kurikulum baru ini diyakini mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap tiap Murid, dan melibatkan mereka bersama persoalan yang ada di sekeliling mereka.

Siswa – Siswi dirangsang untuk jelas masalah yang ada dan lantas membayangkan solusi berbasiskan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.

Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya bisa menolong siswa atau peserta didik untuk jelas fakta yang ada, serta mendorong mereka untuk mengaplikasikan ilmu dan komitmen keagamaan di di dalam kehidupan nyata.

Hal ini cuma mungkin ditunaikan jikalau kita mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran masa society 5.0, ke di dalam perangkat pembelajaran.

Islamic STEAM, Science Technology Engineering Art Mathematics

Kita mengenal sebagian pendekatan didalam pembelajaran, dan ini terus ditambah berasal dari sementara ke waktu.

Di antaranya yang populer adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang udah diadopsi sejumlah lembaga pendidikan di Amerika dan di sebagian negara maju lainnya

STEM merupakan akronim dari science, technology, engineering, mathematics, dan jadi diperkenalkan terhadap th. 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Sebelumnya, NSF menggunakan akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dari empat bidang tersebut.

Sosok yang berjasa menyusun kembali kalimat science, technology, engineering, mathematics jadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, ahli biologi di Amerika. Ia juga asisten direktur pendidikan dan sumber kekuatan manusia di NFS.

Sejak itu, kurikulum yang berfokus pada STEM udah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, bersama program yang dikembangkan layaknya Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.

STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang benar-benar holistik, gara-gara mencoba memadukan pendekatan instruksional dalam pembelajaran, yaitu multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.

Oleh praktisi pendidikan di EII, pendekatan ini dipandang cocok dengan perkembangan dan tuntutan zaman revolusi industri.

Pendekatan Islamic STEAM di MI AL HUDA mengajarkan Siswa seluruhnya untuk disiplin belajar pengetahuan yang terintegrasi.

Dengan kata lain, pendekatan STEM berupaya menggabungkan pengetahuan pengetahuan, skil, dan kemampuan penelitian.

Ia bekerja terhadap ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.

Integrasi konten mengacu pada penggabungan konten di bidang STEM ke didalam kesibukan pembelajaran yang dirancang, selagi integrasi konteks merujuk terhadap pembelajaran dan aplikasi pemaknaan lewat pemanfaatan konten STEM.

Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong didalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) melihat perlunya peserta didik memiliki kapabilitas seni didalam pendekatan pembelajaran.

Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang mengkombinasikan disiplin pengetahuan sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.

Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke di dalam lima tingkatan, yakni pembelajaran selama hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran telaten dan pembelajaran tertentu konten.

Ariel Starzinski (2017) mengatakan menambahkan unsur A (singkatan dari Art atau seni) ke dalam style pembelajaran STEM mencerminkan makin meningkatnya fokus penduduk pada inovasi dan desain sebagai anggota integral dari bidang belajar ini.

Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang

Penambahan unsur seni di dalam pendekatan pembelajaran tidak dan juga merta menyelesaikan masalah, lebih-lebih didalam konteks islamisasi ilmu pengetahuan.

Kedua pendekatan yang sudah disinggung di atas menjadi tidak berfaedah disaat diujicobakan dalam konteks lokal.

Pendekatan selanjutnya tetap kental bersama nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan keyakinan masyarakat kita.

Karena itu menjadi penting untuk mengimbuhkan unsur religi (religion) didalam pembelajaran di sekolah dasar.

Pengintegrasian unsur religi ke di dalam pendekatan STEAM jadi perlu membentuk sifat peserta didik jadi insan kamil.

Hadirnya unsur ”Re” didalam pendekatan STEAM menjadi penyeimbang (katalis).

Pentingnya unsur ”Re” ke didalam ”STEAM” terhitung ditegaskan oleh lebih dari satu tokoh pencetus rencana Islamisasi Ilmu ilmu layaknya Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.

Mereka mengatakan integrasi unsur keagamaan ke dalam sains menjadi tawaran solusi pada keringnya nilai spiritualitas anak didik di sedang pesatnya pertumbuhan teknologi dan isu sekularisme.

Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM beralih menjadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, plus mathematics yang sengaja penulis susun sehingga berlainan berasal dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.

Jika pendekatan pada mulanya fokus pada pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka dalam Re-STEAM pendidikan agama Islam jadi pendamping dalam pembelajaran dengan pendekatan STEAM.

Penambahan unsur keagamaan di dalam pendekatan STEAM memiliki tujuan merubah paradigma masyarakat yang selama ini melihat “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak dapat dipertemukan.

Seakan-akan keduanya membawa lokasi sendiri-sendiri, terpisah pada satu dan lainnya, baik dari faktor objek formal-material, metode penelitian, persyaratan kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun status teori masing-masing bahkan samMatematika ke institusi penyelenggaranya.

Kehadiran Re-STEAM sangat penting didalam menyambut penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.

Dapat dikatakan bahwa kehadiran Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang dilaksanakan Kemendikbud Ristek.

Pendekatan ini tidak untuk membuat perubahan kurikulum, melainkan menawarkan pengembangan kurikulum yang sudah tersedia agar bisa menjawab tuntutan pembelajaran di masa society 5.0.

Sebagai informasi, modul pembelajaran ini sudah lewat tahapan validasi dan reliabilitasi.

Modul ini sudah diujicobakan di tiga sekolah basic di MI AL HUDA Kota Malang.

Hasil konsensus para ahli pada silabus yang udah dikembangkan adalah amat valid (89%) bersama dengan nilai Cronbach’s alpha 0.986.

Setelah melalui penilaian para ahli, modul pembelajaran bersama pendekatan Re-STEAM dianggap layak untuk diterapkan di sekolah karena menarik, dapat tingkatkan output pembelajaran, dan juga benar-benar mendukung para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.

Kita menghendaki product ini nantinya sanggup diterapkan secara menyeluruh di seluruh sekolah dasar di Indonesia umumnya dan Kota Malang khususnya.

Sumber: MI AL HUDA Malang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*