Pembelajaran Matematika Sd Kelas 1 Kd Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang

Pembelajaran Matematika Sd Kelas 1 Kd Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang

pendidikan islamic stem di mi al huda kota malang 79

Gambar: Penerapan STEAM Berbasis Islam di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Kota Malang Jatim – Pertama dan Satu-Satunya di NKRI

Pembelajaran Matematika Sd Kelas 1 Kd Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang – Meskipun terhitung terlambat diaplikasikan di Indonesia, type pembelajaran berbasis STEAM tetap amat relevan dengan perkembangan pembelajaran pelajar di sekolah-sekolah Indonesia. Ada banyak jenis pembelajaran STEAM, baik yang disebarkan lewat PDF, PPT, untuk jenjang PAUD – Pendidikan Anak Usia Dini maupun di SD. Metode pembelajarannya pun banyak macamnya. Ada pembelajaran STEM atau STEAM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEAM bersama pendekatan saintifik. Tak terkecuali apa yang udah dilakukan oleh MI AL HUDA di Kota Malang ini. Model pembelajaran Matematika yang digunakan di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA ini mengacu terhadap Islamic STEM yang telah dikembangkan sangat baik di MI AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Model Islamic STEM ini adalah model pembelajaran berbasis STEAM pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI.

Model Pembelajaran pendidikan harus sesuaikan diri dengan keperluan zaman. Kurikulum yang dibikin serta disusun, khususnya pembelajaran Matematika wajib dapat menyesuaikan kondisi dan cocok dengan tuntutan zaman.

Matematika Berbasis Qur’an di MI AL HUDA Malang

Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Qur’an sepanjang ini cuman terhadap pengajaran dalam bentuk lambang dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika dijalankan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi dengan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).

Model begitu telah ketinggalan zaman, tidak aplikatif dan juga memasang peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran jenis selanjutnya berakibat:

  • Tidak akan bisa merangsang daya nalar dan daya gawat peserta didik.
  • Tidak dapat mengubah paradigma berpikir siswa berasal dari konseptual ke arah kontekstual.
  • Serta membawa dampak peserta didik berjarak dengan realitas yang ada.

Tidak mengherankan jika mereka kemudian tergagap bersama dengan lingkungan di mana mereka berada.

Perubahan pola pikir Matematika terlampau penting dijalankan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh lagi berdiri sendiri, tapi wajib menjelma didalam tiap tiap aspek kehidupan. Pengajaran Matematika kudu mampu mengatur diri bersama dengan kemajuan dan perkembangan zaman.

Agama Islam kala ini perlu sanggup mengapresiasikan sains ke di dalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini sejalan bersama stimulus Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren sebagian selagi sebelumnya.

Pengintegrasian sains dan teknologi sejalan bersama motivasi pembelajaran yang berlandaskan pada rancangan pendidikan cii-ciri yang menjadi identitas suatu bangsa

Konsep pendidikan di dalam Islam merupakan hasil integrasi berasal dari kapabilitas akal (rasional), yang punyai konsep empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.

Hanya saja, didalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum sementara ini sepertinya belum dapat tawarkan formula baru, baik dalam tataran konsep, pendekatan, maupun trick pengajaran.

Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya dapat laksanakan penyesuaian materi ajar dengan pertumbuhan zaman.

Secara lebih khusus kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah basic mesti lakukan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran setiap materi ke ranah teknologi dan keperluan industri 4.0

Kurikulum ini merupakan wujud penyempurnaan dari materi-materi yang udah tersedia untuk mencukupi kebutuhan Murid.

Pengembangan kurikulum baru ini dipercayai mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap-tiap Siswa – Siswi, dan melibatkan mereka bersama dengan permasalahan yang ada di sekeliling mereka.

Siswa dirangsang untuk memahami masalah yang tersedia dan kemudian membayangkan solusi berbasiskan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.

Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya mampu mendukung siswa atau peserta didik untuk mengerti fakta yang ada, serta mendorong mereka untuk mengaplikasikan ilmu dan komitmen keagamaan di di dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini hanya barangkali dilakukan terkecuali kami mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran jaman society 5.0, ke dalam perangkat pembelajaran.

Islamic STEAM, Science Technology Engineering Art Mathematics

Kita mengenal sebagian pendekatan di dalam pembelajaran, dan ini konsisten disempurnakan dari sementara ke waktu.

Di antaranya yang populer adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang sudah diadopsi sejumlah instansi pendidikan di Amerika dan di lebih dari satu negara maju lainnya

STEM merupakan akronim dari science, technology, engineering, mathematics, dan merasa diperkenalkan pada tahun 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Sebelumnya, NSF gunakan akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan ilmu dan keterampilan dari empat bidang tersebut.

Sosok yang berjasa menyusun kembali kata-kata science, technology, engineering, mathematics jadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, pakar biologi di Amerika. Ia juga asisten direktur pendidikan dan sumber kekuatan manusia di NFS.

Sejak itu, kurikulum yang berfokus pada STEM udah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, dengan program yang dikembangkan seperti Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.

STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang amat holistik, karena coba mengkombinasikan pendekatan instruksional didalam pembelajaran, yaitu multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.

Oleh praktisi pendidikan di EII, pendekatan ini dipandang sesuai bersama pertumbuhan dan tuntutan zaman revolusi industri.

Pendekatan Islamic STEM di MI AL HUDA mengajarkan Pelajar semuanya untuk tekun belajar ilmu yang terintegrasi.

Dengan kata lain, pendekatan STEM berusaha mengkombinasikan ilmu pengetahuan, skil, dan kekuatan penelitian.

Ia bekerja terhadap ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.

Integrasi konten mengacu pada penggabungan konten di bidang STEM ke di dalam kegiatan pembelajaran yang dirancang, pas integrasi konteks merujuk pada pembelajaran dan aplikasi pemaknaan lewat penggunaan konten STEM.

Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong didalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) menyaksikan perlunya peserta didik miliki kapabilitas seni didalam pendekatan pembelajaran.

Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang memadukan tekun ilmu sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.

Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke dalam lima tingkatan, yaitu pembelajaran sepanjang hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran disiplin dan pembelajaran spesifik konten.

Ariel Starzinski (2017) mengatakan penambahan unsur A (singkatan dari Art atau seni) ke di dalam tipe pembelajaran STEM mencerminkan semakin meningkatnya fokus masyarakat terhadap inovasi dan desain sebagai anggota integral berasal dari bidang belajar ini.

Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang

Penambahan unsur seni di dalam pendekatan pembelajaran tidak dan juga merta merampungkan masalah, terutama dalam konteks islamisasi pengetahuan pengetahuan.

Kedua pendekatan yang telah disinggung di atas menjadi tidak bermanfaat saat diujicobakan di dalam konteks lokal.

Pendekatan berikut tetap kental dengan nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan keyakinan penduduk kita.

Karena itu jadi penting untuk beri tambahan unsur religi (religion) dalam pembelajaran di sekolah dasar.

Pengintegrasian unsur religi ke didalam pendekatan STEAM menjadi penting membentuk cii-ciri peserta didik menjadi insan kamil.

Hadirnya unsur ”Re” dalam pendekatan STEAM jadi penyeimbang (katalis).

Pentingnya unsur ”Re” ke dalam ”STEAM” termasuk ditegaskan oleh lebih dari satu tokoh pencetus rencana Islamisasi Ilmu pengetahuan seperti Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.

Mereka mengatakan integrasi unsur keagamaan ke di dalam sains menjadi tawaran solusi terhadap keringnya nilai spiritualitas anak didik di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi dan isu sekularisme.

Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM beralih jadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, and mathematics yang sengaja penulis susun supaya tidak sama dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.

Jika pendekatan pada mulanya fokus terhadap pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka didalam Re-STEAM pendidikan agama Islam menjadi pendamping dalam pembelajaran bersama pendekatan STEAM.

Penambahan unsur keagamaan dalam pendekatan STEAM memiliki tujuan mengubah paradigma penduduk yang sepanjang ini melihat “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak bisa dipertemukan.

Seakan-akan keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri, terpisah pada satu dan lainnya, baik berasal dari aspek objek formal-material, metode penelitian, beberapa syarat kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun status teori tiap-tiap bahkan samMatematika ke institusi penyelenggaranya.

Kehadiran Re-STEAM benar-benar mutlak dalam menyambut penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.

Dapat dikatakan bahwa Kedatangan Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang ditunaikan Kemendikbud Ristek.

Pendekatan ini tidak untuk mengubah kurikulum, melainkan tawarkan pengembangan kurikulum yang udah ada agar sanggup menjawab tuntutan pembelajaran di era society 5.0.

Sebagai informasi, modul pembelajaran ini telah lewat tahapan validasi dan reliabilitasi.

Modul ini udah diujicobakan di tiga sekolah dasar di MI AL HUDA Kota Malang.

Hasil konsensus para pakar terhadap silabus yang sudah dikembangkan adalah sangat valid (89%) bersama nilai Cronbach’s alpha 0.986.

Setelah lewat penilaian para ahli, modul pembelajaran bersama pendekatan Re-STEAM diakui layak untuk diterapkan di sekolah dikarenakan menarik, mampu menambah output pembelajaran, serta amat mendukung para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.

Kita menghendaki produk ini nantinya sanggup diterapkan secara menyeluruh di semua sekolah dasar di Indonesia biasanya dan Kota Malang khususnya.

Dokumentasi: MI AL HUDA Malang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*