Pembelajaran Matematika Sd Kelas 1 Hari Ini Berbasis Islamic STEM di MI ALHUDA Malang

Pembelajaran Matematika Sd Kelas 1 Hari Ini Berbasis Islamic STEM di MI ALHUDA Malang

pendidikan islamic stem di mi al huda kota malang 135

Kelas: Pembelajaran STEAM Berbasis Islam di Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA Kota Malang Jawa Timur – Satu-Satunya di Indonesia

Pembelajaran Matematika Sd Kelas 1 Hari Ini Berbasis Islamic STEM di MI ALHUDA Malang – Meski terhitung terlambat diterapkan di sekolah-sekolah Indonesia, metode pembelajaran berbasis STEAM tetap terlampau relevan bersama dengan perkembangan pembelajaran pelajar di sekolah-sekolah Indonesia. Ada banyak tipe pembelajaran STEAM, baik yang dibagikan melalui PDF, PPT, untuk jenjang PAUD maupun di SD. Type pembelajarannya pun beraneka variasinya. Ada pembelajaran STEM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEAM bersama dengan pendekatan saintifik. Tak kecuali apa yang udah dilaksanakan oleh MI AL HUDA di Kota Malang ini. Model pembelajaran Matematika yang digunakan di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA ini mengacu terhadap Islamic STEM yang telah dikembangkan sangat baik di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Model Islamic STEAM ini adalah style pembelajaran berbasis STEM atau STEAM pertama kali dan cuma satu di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI – Madrasah Ibtidaiyah.

Model Kurikulum pendidikan kudu mengatur diri bersama keperluan zaman. Kurikulum yang dibikin dan dirancang, lebih-lebih pembelajaran Matematika perlu sanggup menyesuaikan kondisi dan cocok dengan tuntutan zaman.

Matematika Islam di MI ALHUDA Malang

Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Qur’an selama ini hanya pada pengajaran di dalam wujud lambang dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika ditunaikan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi dengan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).

Model begitu udah ketinggalan zaman, tidak aplikatif dan juga memasang peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran jenis berikut berakibat:

  • Tidak bakal dapat merangsang kekuatan nalar dan energi parah peserta didik.
  • Tidak bisa merubah paradigma berpikir siswa dari konseptual ke arah kontekstual.
  • Dan membawa dampak peserta didik berjarak bersama fakta yang ada.

Tidak mengherankan terkecuali mereka lantas tergagap bersama dengan lingkungan di mana mereka berada.

Perubahan paradigma Matematika amat penting dilakukan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh lagi berdiri sendiri, tapi wajib menjelma didalam tiap-tiap aspek kehidupan. Pengajaran Matematika kudu bisa sesuaikan diri dengan kemajuan dan pertumbuhan zaman.

Agama Islam sementara ini kudu sanggup mengapresiasikan sains ke didalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini bersamaan bersama semangat Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren lebih dari satu saat sebelumnya.

Pengintegrasian sains dan teknologi sejalan dengan stimulus pembelajaran yang berlandaskan terhadap rencana pendidikan cii-ciri yang menjadi identitas suatu bangsa

Konsep pendidikan di dalam Islam merupakan hasil integrasi dari kekuatan akal (rasional), yang punya rencana empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.

Hanya saja, di dalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum selagi ini sepertinya belum sanggup tawarkan formula baru, baik dalam tataran konsep, pendekatan, maupun trick pengajaran.

Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya mampu laksanakan penyesuaian materi ajar bersama perkembangan zaman.

Secara lebih khusus kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah basic kudu melakukan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran tiap-tiap materi ke ranah teknologi dan keperluan industri 4.0

Kurikulum ini merupakan bentuk penyempurnaan berasal dari materi-materi yang telah tersedia untuk mencukupi keperluan Pelajar.

Pengembangan kurikulum baru ini diyakini sanggup mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap tiap Siswa – Siswi, dan melibatkan mereka dengan problem yang ada di sekeliling mereka.

Siswa dirangsang untuk jelas masalah yang ada dan lantas berkhayal solusi berdasarkan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.

Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya mampu menunjang siswa atau peserta didik untuk paham realitas yang ada, dan juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan komitmen keagamaan di di dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini cuma bisa saja ditunaikan jika kita mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran era society 5.0, ke di dalam perangkat pembelajaran.

Islamic STEM, Scince Technology Engineering Mathematics

Kita mengenal beberapa pendekatan didalam pembelajaran, dan ini konsisten dilengkapi berasal dari waktu ke waktu.

Di antaranya yang terkenal adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang telah diadopsi sejumlah instansi pendidikan di Amerika dan di lebih dari satu negara maju lainnya

STEM merupakan akronim dari science, technology, engineering, mathematics, dan mulai diperkenalkan pada th. 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Sebelumnya, NSF pakai akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan ilmu dan keterampilan berasal dari empat bidang tersebut.

Sosok yang berjasa menyusun ulang kalimat science, technology, engineering, mathematics menjadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, ahli biologi di Amerika. Ia termasuk asisten direktur pendidikan dan sumber daya manusia di NFS.

Sejak itu, kurikulum yang berfokus terhadap STEM udah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, bersama dengan program yang dikembangkan layaknya Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.

STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang sangat holistik, sebab mencoba menggabungkan pendekatan instruksional dalam pembelajaran, yaitu multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.

Oleh praktisi pendidikan di EII, pendekatan ini dipandang cocok bersama pertumbuhan dan tuntutan zaman revolusi industri.

Pendekatan Islamic STEAM di MI AL HUDA mengajarkan Murid semuanya untuk telaten belajar ilmu yang terintegrasi.

Dengan kata lain, pendekatan STEM berupaya memadukan pengetahuan pengetahuan, skil, dan kebolehan penelitian.

Ia bekerja terhadap ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.

Integrasi konten mengacu pada penggabungan konten di bidang STEM ke dalam kesibukan pembelajaran yang dirancang, sementara integrasi konteks merujuk terhadap pembelajaran dan aplikasi pemaknaan melalui penggunaan konten STEM.

Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong di dalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) lihat perlunya peserta didik punya kapabilitas seni dalam pendekatan pembelajaran.

Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang memadukan telaten pengetahuan sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.

Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke dalam lima tingkatan, yakni pembelajaran selama hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran tekun dan pembelajaran khusus konten.

Ariel Starzinski (2017) mengatakan penambahan unsur A (singkatan dari Art atau seni) ke didalam jenis pembelajaran STEM mencerminkan jadi meningkatnya fokus masyarakat terhadap inovasi dan desain sebagai bagian integral dari bidang studi ini.

Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang

Penambahan unsur seni dalam pendekatan pembelajaran tidak dan juga merta menyelesaikan masalah, lebih-lebih didalam konteks islamisasi pengetahuan pengetahuan.

Kedua pendekatan yang sudah disinggung di atas menjadi tidak berfungsi ketika diujicobakan di dalam konteks lokal.

Pendekatan selanjutnya masih kental bersama dengan nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan keyakinan masyarakat kita.

Karena itu jadi penting untuk memberi tambahan unsur religi (religion) dalam pembelajaran di sekolah dasar.

Pengintegrasian unsur religi ke dalam pendekatan STEAM jadi perlu membentuk cii-ciri peserta didik menjadi insan kamil.

Hadirnya unsur ”Re” di dalam pendekatan STEAM jadi penyeimbang (katalis).

Pentingnya unsur ”Re” ke di dalam ”STEAM” juga ditegaskan oleh sebagian tokoh pencetus konsep Islamisasi Ilmu pengetahuan seperti Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.

Mereka mengatakan integrasi unsur keagamaan ke di dalam sains jadi tawaran solusi pada keringnya nilai spiritualitas anak didik di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi dan isu sekularisme.

Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM berubah menjadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, and mathematics yang sengaja penulis susun agar tidak sama berasal dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.

Jika pendekatan pada mulanya fokus pada pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka dalam Re-STEAM pendidikan agama Islam jadi pendamping dalam pembelajaran bersama dengan pendekatan STEAM.

Penambahan unsur keagamaan di dalam pendekatan STEAM punya tujuan membuat perubahan paradigma penduduk yang selama ini melihat “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak bisa dipertemukan.

Seakan-akan keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri, terpisah pada satu dan lainnya, baik dari segi objek formal-material, metode penelitian, kriteria kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun standing teori tiap-tiap bahkan samMatematika ke institusi penyelenggaranya.

Kehadiran Re-STEAM amat penting didalam menyongsong penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.

Dapat dikatakan bahwa kehadiran Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang dilakukan Kemendikbud Ristek.

Pendekatan ini tidak untuk mengubah kurikulum, melainkan tawarkan pengembangan kurikulum yang udah ada agar dapat menjawab tuntutan pembelajaran di era society 5.0.

Sebagai informasi, modul pembelajaran ini udah melalui tahapan validasi dan reliabilitasi.

Modul ini telah diujicobakan di tiga sekolah basic di MI AL HUDA Kota Malang.

Hasil konsensus para pakar pada silabus yang sudah dikembangkan adalah terlampau valid (89%) bersama nilai Cronbach’s alpha 0.986.

Setelah lewat penilaian para ahli, modul pembelajaran dengan pendekatan Re-STEAM diakui layak untuk diterapkan di sekolah gara-gara menarik, dapat menaikkan output pembelajaran, dan juga terlalu menopang para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.

Kita berharap product ini nantinya sanggup diterapkan secara menyeluruh di semua sekolah basic di Indonesia umumnya dan Kota Malang khususnya.

Dokumentasi: MI ALHUDA Malang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*