Pelajaran Matematika Sd Kelas 6 4 Berbasis Islamic STEAM di MI AL HUDA Malang

Pelajaran Matematika Sd Kelas 6 4 Berbasis Islamic STEAM di MI AL HUDA Malang

pendidikan islamic stem di mi al huda kota malang 98

Foto: Implementasi STEAM Berbasis Islam di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang Prov. Jawa Timur – Satu-Satunya di Nusantara

Pelajaran Matematika Sd Kelas 6 4 Berbasis Islamic STEAM di MI AL HUDA Malang – Walau termasuk terlambat diaplikasikan di sekolah-sekolah Indonesia, jenis pembelajaran berbasis STEM tetap benar-benar relevan dengan pertumbuhan pembelajaran pelajar di sekolah-sekolah Indonesia. Ada banyak jenis pembelajaran STEAM, baik yang disebarkan lewat PDF, PPT, untuk jenjang PAUD – Pendidikan Anak Usia Dini maupun di SD. Tipe pembelajarannya pun banyak macamnya. Ada pembelajaran STEM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEM atau STEAM bersama dengan pendekatan saintifik. Tak terkecuali apa yang sudah ditunaikan oleh MI AL HUDA di Kota Malang ini. Metode pembelajaran Matematika yang digunakan di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA ini mengacu pada Islamic STEM atau STEAM yang sudah dikembangkan dengan baik di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Model Islamic STEM ini adalah tipe pembelajaran berbasis STEM atau STEAM pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI.

Model Pembelajaran dan Kurikulum pendidikan kudu mengatur diri bersama dengan kebutuhan zaman. Kurikulum yang dibikin serta disusun, terlebih pembelajaran Matematika mesti dapat menyesuaikan kondisi dan cocok bersama dengan tuntutan zaman.

Matematika Islam di MI AL HUDA Malang

Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Berbasis Qur’an selama ini semata-mata pada pengajaran di dalam wujud simbol dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika ditunaikan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi bersama unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).

Model begitu telah ketinggalan zaman, tidak aplikatif serta menempatkan peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran jenis berikut berakibat:

  • Tak dapat mampu merangsang kekuatan nalar dan energi kritis peserta didik.
  • Tidak dapat membuat perubahan paradigma berpikir siswa dari konseptual ke arah kontekstual.
  • Serta memicu peserta didik berjarak bersama fakta yang ada.

Tidak mengherankan terkecuali mereka lantas tergagap dengan lingkungan di mana mereka berada.

Perubahan paradigma Matematika terlalu mutlak dilaksanakan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh kembali berdiri sendiri, tapi harus menjelma didalam tiap-tiap segi kehidupan. Pengajaran Matematika wajib sanggup mengatur diri dengan kemajuan dan pertumbuhan zaman.

Agama Islam selagi ini perlu dapat mengapresiasikan sains ke di dalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini seiring dengan motivasi Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren lebih dari satu sementara sebelumnya.

Pengintegrasian sains dan teknologi sejalan bersama semangat pembelajaran yang berlandaskan terhadap rencana pendidikan sifat yang jadi identitas suatu bangsa

Konsep pendidikan dalam Islam merupakan hasil integrasi dari kekuatan akal (rasional), yang punya rencana empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.

Hanya saja, didalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum kala ini sepertinya belum sanggup tawarkan formula baru, baik dalam tataran konsep, pendekatan, maupun trick pengajaran.

Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya dapat lakukan penyesuaian materi ajar bersama dengan pertumbuhan zaman.

Secara lebih spesifik kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah dasar harus melakukan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran tiap tiap materi ke ranah teknologi dan kebutuhan industri 4.0

Kurikulum ini merupakan bentuk penyempurnaan dari materi-materi yang udah tersedia untuk mencukupi keperluan Siswa.

Pengembangan kurikulum baru ini dipercayai bisa mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap-tiap Siswa – Siswi, dan melibatkan mereka dengan permasalahan yang tersedia di sekeliling mereka.

Peserta didik dirangsang untuk menyadari masalah yang ada dan sesudah itu mengayalkan solusi berbasiskan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.

Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya mampu menolong siswa atau peserta didik untuk tahu realitas yang ada, dan juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan ilmu dan komitmen keagamaan di didalam kehidupan nyata.

Hal ini hanya bisa saja ditunaikan kecuali kami mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran masa society 5.0, ke dalam perangkat pembelajaran.

Islamic STEAM, Science Technology Engineering Art Mathematics

Kita mengenal lebih dari satu pendekatan di dalam pembelajaran, dan ini tetap disempurnakan dari pas ke waktu.

Di antaranya yang kondang adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang sudah diadopsi sejumlah lembaga pendidikan di Amerika dan di sebagian negara maju lainnya

STEM merupakan akronim berasal dari science, technology, engineering, mathematics, dan terasa diperkenalkan pada th. 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Sebelumnya, NSF menggunakan akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan ilmu dan keterampilan dari empat bidang tersebut.

Sosok yang berjasa menyusun kembali kalimat science, technology, engineering, mathematics jadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, ahli biologi di Amerika. Ia termasuk asisten direktur pendidikan dan sumber daya manusia di NFS.

Sejak itu, kurikulum yang berfokus terhadap STEM sudah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, bersama program yang dikembangkan seperti Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.

STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang terlalu holistik, karena coba memadukan pendekatan instruksional didalam pembelajaran, yakni multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.

Oleh praktisi pendidikan di Eksakta Integra Islamica, pendekatan ini dipandang cocok bersama pertumbuhan dan tuntutan zaman revolusi industri.

Pendekatan Islamic STEM di MI AL HUDA mengajarkan Murid semuanya untuk telaten belajar pengetahuan yang menyatu.

Dengan kata lain, pendekatan STEM berusaha mengkombinasikan ilmu pengetahuan, skil, dan kemampuan penelitian.

Ia bekerja pada ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.

Integrasi konten mengacu pada penggabungan konten di bidang STEM ke dalam kesibukan pembelajaran yang dirancang, pas integrasi konteks merujuk terhadap pembelajaran dan aplikasi pemaknaan lewat penggunaan konten STEM.

Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong dalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) menyaksikan perlunya peserta didik memiliki kekuatan seni dalam pendekatan pembelajaran.

Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang menggabungkan tekun ilmu sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.

Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke dalam lima tingkatan, yaitu pembelajaran selama hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran tekun dan pembelajaran khusus konten.

Ariel Starzinski (2017) menyebutkan menambahkan unsur A (singkatan berasal dari Art atau seni) ke di dalam style pembelajaran STEM mencerminkan makin meningkatnya fokus penduduk pada inovasi dan desain sebagai anggota integral berasal dari bidang studi ini.

Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang

Penambahan unsur seni di dalam pendekatan pembelajaran tidak dan juga merta selesaikan masalah, terutama didalam konteks islamisasi ilmu pengetahuan.

Kedua pendekatan yang udah disinggung di atas menjadi tidak berguna dikala diujicobakan di dalam konteks lokal.

Pendekatan tersebut masih kental bersama nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan keyakinan penduduk kita.

Karena itu jadi penting untuk memberikan unsur religi (religion) didalam pembelajaran di sekolah dasar.

Pengintegrasian unsur religi ke dalam pendekatan STEAM menjadi perlu membentuk pembawaan peserta didik jadi insan kamil.

Hadirnya unsur ”Re” didalam pendekatan STEAM menjadi penyeimbang (katalis).

Pentingnya unsur ”Re” ke didalam ”STEAM” termasuk ditegaskan oleh lebih dari satu tokoh pencetus rencana Islamisasi Ilmu pengetahuan layaknya Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.

Mereka menjelaskan integrasi unsur keagamaan ke dalam sains menjadi tawaran solusi pada keringnya nilai spiritualitas anak didik di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan isu sekularisme.

Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM beralih menjadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, plus mathematics yang sengaja penulis susun agar berbeda berasal dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.

Jika pendekatan sebelumnya fokus pada pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka didalam Re-STEAM pendidikan agama Islam menjadi pendamping di dalam pembelajaran bersama pendekatan STEAM.

Penambahan unsur keagamaan di dalam pendekatan STEAM bertujuan membuat perubahan paradigma penduduk yang sepanjang ini menyaksikan “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak sanggup dipertemukan.

Seakan-akan keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri, terpisah antara satu dan lainnya, baik berasal dari segi objek formal-material, metode penelitian, beberapa syarat kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun standing teori masing-masing bahkan samMatematika ke institusi penyelenggaranya.

Kehadiran Re-STEAM amat penting di dalam menyongsong penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.

Dapat dikatakan bahwa Kedatangan Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang dikerjakan Kemendikbud Ristek.

Pendekatan ini tidak untuk merubah kurikulum, melainkan tawarkan pengembangan kurikulum yang udah tersedia sehingga mampu menjawab tuntutan pembelajaran di masa society 5.0.

Sebagai informasi, modul pembelajaran ini udah melalui tahapan validasi dan reliabilitasi.

Modul ini telah diujicobakan di tiga sekolah basic di MI AL HUDA Kota Malang.

Hasil konsensus para ahli pada silabus yang telah dikembangkan adalah benar-benar valid (89%) bersama nilai Cronbach’s alpha 0.986.

Setelah melewati penilaian para ahli, modul pembelajaran bersama dengan pendekatan Re-STEAM diakui layak untuk diterapkan di sekolah dikarenakan menarik, mampu meningkatkan output pembelajaran, dan juga sangat menunjang para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.

Kita berharap product ini nantinya bisa diterapkan secara menyeluruh di seluruh sekolah basic di Indonesia umumnya dan Kota Malang khususnya.

Sumber: MI AL HUDA Malang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*