Pelajaran Matematika Sd Kelas 2 Jawaban Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang

Pelajaran Matematika Sd Kelas 2 Jawaban Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang

pendidikan islamic stem di mi al huda kota malang 160

Gambar: Penerapan Islamic STEM di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang Prov. Jawa Timur – Pertama dan Satu-Satunya di Indonesia

Pelajaran Matematika Sd Kelas 2 Jawaban Berbasis Islamic STEM di MI AL HUDA Malang – Walau termasuk terlambat diimplementasikan di berbagai sekolah di Indonesia, jenis pembelajaran berbasis STEM tetap sangat relevan bersama dengan pertumbuhan pembelajaran siswa-siswi di sekolah Indonesia. Ada banyak style pembelajaran STEM atau STEAM, baik yang didistribusikan melalui PDF, PPT, untuk jenjang PAUD – Pendidikan Anak Usia Dini maupun di SD. Jenis pembelajarannya pun beraneka variasinya. Ada pembelajaran STEAM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEAM bersama dengan pendekatan saintifik. Tak kecuali apa yang telah dilaksanakan oleh MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang ini. Metode pembelajaran Matematika yang digunakan di MI AL HUDA ini mengacu terhadap Islamic STEM atau STEAM yang udah dikembangkan dengan baik di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Model Islamic STEAM ini adalah jenis pembelajaran berbasis STEM pertama kali dan satu-satunya di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI – Madrasah Ibtidaiyah.

Tipikal Pembelajaran pendidikan harus mengatur diri bersama dengan kebutuhan zaman. Kurikulum yang dibuat serta dirancang, khususnya pembelajaran Matematika perlu mampu menyesuaikan kondisi dan sesuai bersama tuntutan zaman.

Matematika Berbasis Qur’an di MI AL HUDA Malang

Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Berbasis Qur’an selama ini cuman terhadap pengajaran didalam wujud simbol dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika dilakukan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi bersama dengan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).

Model begitu sudah ketinggalan zaman, tidak aplikatif dan juga menempatkan peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran type tersebut berakibat:

  • Tidak bakal bisa merangsang kekuatan nalar dan kekuatan parah peserta didik.
  • Tidak bisa mengubah paradigma berpikir siswa dari konseptual ke arah kontekstual.
  • Serta memicu peserta didik berjarak dengan realitas yang ada.

Tidak mengherankan jika mereka sesudah itu tergagap dengan lingkungan di mana mereka berada.

Perubahan pola pikir Matematika sangat penting dijalankan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh ulang berdiri sendiri, tetapi kudu menjelma di dalam tiap tiap faktor kehidupan. Pengajaran Matematika wajib mampu mengatur diri dengan kemajuan dan pertumbuhan zaman.

Agama Islam sementara ini perlu sanggup mengapresiasikan sains ke di dalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini sejalan dengan impuls Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren sebagian kala sebelumnya.

Pengintegrasian sains dan teknologi bersamaan dengan stimulan pembelajaran yang berlandaskan pada rancangan pendidikan cii-ciri yang menjadi identitas suatu bangsa

Konsep pendidikan didalam Islam merupakan hasil integrasi berasal dari kebolehan akal (rasional), yang punya rencana empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.

Hanya saja, di dalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum pas ini sepertinya belum mampu tawarkan formula baru, baik di dalam tataran konsep, pendekatan, maupun trik pengajaran.

Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya bisa melakukan penyesuaian materi ajar dengan pertumbuhan zaman.

Secara lebih tertentu kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah basic perlu melakukan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran tiap tiap materi ke ranah teknologi dan keperluan industri 4.0

Kurikulum ini merupakan bentuk penyempurnaan dari materi-materi yang sudah tersedia untuk memenuhi keperluan Pelajar.

Pengembangan kurikulum baru ini diyakini mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap Siswa – Siswi, dan melibatkan mereka dengan problem yang ada di sekeliling mereka.

Peserta didik dirangsang untuk menyadari kasus yang tersedia dan kemudian memikirkan solusi berdasarkan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.

Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya sanggup menunjang siswa atau peserta didik untuk menyadari realitas yang ada, dan juga mendorong mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan prinsip keagamaan di dalam kehidupan nyata.

Hal ini hanya kemungkinan dilaksanakan kalau kami mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran jaman society 5.0, ke didalam perangkat pembelajaran.

Islamic STEAM, Science Technology Engineering Art Mathematics

Kita mengenal sebagian pendekatan dalam pembelajaran, dan ini konsisten ditambah berasal dari pas ke waktu.

Di antaranya yang tenar adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang telah diadopsi sejumlah instansi pendidikan di Amerika dan di lebih dari satu negara maju lainnya

STEM merupakan akronim berasal dari science, technology, engineering, mathematics, dan jadi diperkenalkan terhadap th. 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Sebelumnya, NSF mengfungsikan akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dari empat bidang tersebut.

Sosok yang berjasa menyusun ulang kata-kata science, technology, engineering, mathematics menjadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, pakar biologi di Amerika. Ia termasuk asisten direktur pendidikan dan sumber kekuatan manusia di NFS.

Sejak itu, kurikulum yang berfokus pada STEM sudah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, bersama program yang dikembangkan layaknya Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.

STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang terlalu holistik, dikarenakan coba mengkombinasikan pendekatan instruksional didalam pembelajaran, yakni multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.

Oleh praktisi pendidikan di Eksakta Integra Islamica, pendekatan ini dipandang sesuai dengan pertumbuhan dan tuntutan zaman revolusi industri.

Pendekatan Islamic STEAM di MI AL HUDA mengajarkan Peserta didik seluruhnya untuk tekun belajar ilmu yang menyatu.

Dengan kata lain, pendekatan STEM mengupayakan mencampurkan pengetahuan pengetahuan, skil, dan kebolehan penelitian.

Ia bekerja terhadap ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.

Integrasi konten mengacu terhadap penggabungan konten di bidang STEM ke di dalam aktivitas pembelajaran yang dirancang, saat integrasi konteks merujuk terhadap pembelajaran dan aplikasi pemaknaan melalui pemakaian konten STEM.

Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong didalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) menyaksikan perlunya peserta didik mempunyai kekuatan seni didalam pendekatan pembelajaran.

Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang menggabungkan tekun pengetahuan sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.

Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke di dalam lima tingkatan, yakni pembelajaran sepanjang hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran tekun dan pembelajaran spesifik konten.

Ariel Starzinski (2017) menyatakan menambahkan unsur A (singkatan dari Art atau seni) ke dalam jenis pembelajaran STEM mencerminkan semakin meningkatnya fokus penduduk pada inovasi dan desain sebagai bagian integral berasal dari bidang belajar ini.

Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang

Penambahan unsur seni di dalam pendekatan pembelajaran tidak dan juga merta selesaikan masalah, terutama didalam konteks islamisasi ilmu pengetahuan.

Kedua pendekatan yang telah disinggung di atas menjadi tidak berfaedah kala diujicobakan didalam konteks lokal.

Pendekatan tersebut masih kental dengan nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan kepercayaan masyarakat kita.

Karena itu jadi penting untuk mengimbuhkan unsur religi (religion) didalam pembelajaran di sekolah dasar.

Pengintegrasian unsur religi ke didalam pendekatan STEAM jadi mutlak membentuk sifat peserta didik jadi insan kamil.

Hadirnya unsur ”Re” dalam pendekatan STEAM jadi penyeimbang (katalis).

Pentingnya unsur ”Re” ke didalam ”STEAM” juga ditegaskan oleh lebih dari satu tokoh pencetus rancangan Islamisasi Ilmu pengetahuan layaknya Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.

Mereka mengatakan integrasi unsur keagamaan ke dalam sains menjadi tawaran solusi pada keringnya nilai spiritualitas anak didik di tengah pesatnya pertumbuhan teknologi dan isu sekularisme.

Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM berubah jadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, plus mathematics yang sengaja penulis susun agar tidak sama dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.

Jika pendekatan pada mulanya fokus terhadap pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka didalam Re-STEAM pendidikan agama Islam jadi pendamping didalam pembelajaran dengan pendekatan STEAM.

Penambahan unsur keagamaan di dalam pendekatan STEAM memiliki tujuan mengubah paradigma masyarakat yang selama ini lihat “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak dapat dipertemukan.

Seakan-akan keduanya membawa lokasi sendiri-sendiri, terpisah antara satu dan lainnya, baik dari segi objek formal-material, metode penelitian, beberapa syarat kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun standing teori masing-masing bahkan samMatematika ke institusi penyelenggaranya.

Kehadiran Re-STEAM benar-benar penting dalam menyongsong penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.

Dapat dikatakan bahwa Kedatangan Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang dilaksanakan Kemendikbud Ristek.

Pendekatan ini tidak untuk merubah kurikulum, melainkan menawarkan pengembangan kurikulum yang udah tersedia agar bisa menjawab tuntutan pembelajaran di era society 5.0.

Sebagai informasi, modul pembelajaran ini udah melalui tahapan validasi dan reliabilitasi.

Modul ini telah diujicobakan di tiga sekolah basic di MI AL HUDA Kota Malang.

Hasil konsensus para ahli pada silabus yang sudah dikembangkan adalah sangat valid (89%) bersama nilai Cronbach’s alpha 0.986.

Setelah lewat penilaian para ahli, modul pembelajaran bersama pendekatan Re-STEAM dianggap layak untuk diterapkan di sekolah dikarenakan menarik, mampu tingkatkan output pembelajaran, serta terlalu membantu para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.

Kita meminta product ini nantinya dapat diterapkan secara menyeluruh di seluruh sekolah basic di Indonesia umumnya dan Kota Malang khususnya.

Sumber: MI AL HUDA Malang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*