Pelajaran Matematika Sd Kelas 2 Jadwal Mata Berbasis Islamic STEM di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang

Pelajaran Matematika Sd Kelas 2 Jadwal Mata Berbasis Islamic STEM di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang

pendidikan islamic stem di mi al huda kota malang 88

Kelas: Penerapan Islamic STEAM di MI ALHUDA di Malang Jatim – Satu-Satunya di NKRI

Pelajaran Matematika Sd Kelas 2 Jadwal Mata Berbasis Islamic STEM di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang – Meskipun termasuk terlambat diterapkan di Indonesia, style pembelajaran berbasis STEAM tetap terlalu relevan dengan perkembangan pembelajaran pelajar di sekolah Indonesia. Ada banyak tipe pembelajaran STEM, baik yang dibagikan lewat PDF, PPT, untuk jenjang PAUD – Pendidikan Anak Usia Dini maupun di SD. Style pembelajarannya pun banyak variasinya. Ada pembelajaran STEAM dan loose parts, maupun jurnal dan sintaks pembelajaran STEAM bersama pendekatan saintifik. Tak kecuali apa yang sudah dijalankan oleh MI AL HUDA di Kota Malang ini. Metode pembelajaran Matematika yang digunakan di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA ini mengacu pada Islamic STEM atau STEAM yang sudah dikembangkan dengan baik di MI – Madrasah Ibtidaiyah AL HUDA di Kota Malang, Jawa Timur. Metode Islamic STEM atau STEAM ini adalah style pembelajaran berbasis STEAM pertama dan cuma satu di Indonesia yang berbasis Islam untuk MI.

Model Pembelajaran dan Kurikulum pendidikan mesti menyesuaikan diri bersama dengan kebutuhan zaman. Kurikulum yang dibikin dan disusun, lebih-lebih pembelajaran Matematika perlu mampu menyesuaikan kondisi dan cocok bersama tuntutan zaman.

Matematika Qur’an di Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang

Seperti diketahui, pembelajaran Matematika Qur’an sepanjang ini hanya terhadap pengajaran dalam bentuk simbol dan hafalan semata. Pembelajaran Matematika dikerjakan secara stand alone (berdiri sendiri), konvensional, tidak terintegrasi bersama dengan unsur sains, teknologi, engineering, seni, dan Religi (nilai-nilai Islam).

Model begitu telah ketinggalan zaman, tidak aplikatif serta menempatkan peserta didik sebagai robot pembelajar semata. Diakui atau tidak, pembelajaran jenis berikut berakibat:

  • Tidak bakal sanggup merangsang energi nalar dan kekuatan parah peserta didik.
  • Tidak dapat merubah paradigma berpikir siswa dari konseptual ke arah kontekstual.
  • Dan menyebabkan peserta didik berjarak bersama realitas yang ada.

Tidak mengherankan terkecuali mereka lantas tergagap bersama dengan lingkungan di mana mereka berada.

Berubahnya paradigma Matematika terlampau penting ditunaikan di mana pembelajaran Matematika tidak boleh kembali berdiri sendiri, tapi wajib menjelma di dalam tiap tiap aspek kehidupan. Pengajaran Matematika mesti bisa mengatur diri bersama kemajuan dan perkembangan zaman.

Agama Islam sementara ini mesti mampu mengapresiasikan sains ke didalam pendidikan agama, maupun sebaliknya. Hal ini seiring bersama stimulus Islamisasi pendidikan yang sempat ngetren sebagian selagi sebelumnya.

Pengintegrasian sains dan teknologi sejalan bersama stimulus pembelajaran yang berlandaskan pada rancangan pendidikan karakter yang menjadi identitas suatu bangsa

Konsep pendidikan didalam Islam merupakan hasil integrasi dari kekuatan akal (rasional), yang miliki rancangan empiris, dan menjadikan Alquran dan Hadis sebagai landasan utama.

Hanya saja, didalam pandangan Eksakta Integra Islamica, kurikulum kala ini sepertinya belum dapat menawarkan formula baru, baik dalam tataran konsep, pendekatan, maupun siasat pengajaran.

Padahal, kurikulum MATEMATIKA sejatinya sanggup laksanakan penyesuaian materi ajar dengan pertumbuhan zaman.

Secara lebih tertentu kurikulum MATEMATIKA di jenjang sekolah dasar harus melakukan inovasi dan pengembangan untuk memperluas lingkup kajian, penjabaran tiap-tiap materi ke ranah teknologi dan keperluan industri 4.0

Kurikulum ini merupakan bentuk penyempurnaan berasal dari materi-materi yang sudah tersedia untuk mencukupi kebutuhan Siswa.

Pengembangan kurikulum baru ini diyakini mampu mengembangkan potensi yang dimiliki oleh tiap tiap Peserta didik, dan melibatkan mereka bersama dengan persoalan yang tersedia di sekeliling mereka.

Murid dirangsang untuk paham kasus yang tersedia dan sesudah itu mengayalkan solusi berdasarkan {pengetahuan|Pengetahuan umum|pengetahuan sains|pengetahuan sesuai minatnya|.

Karenanya, pengajaran MATEMATIKA di sekolah sejatinya sanggup menopang siswa atau peserta didik untuk jelas fakta yang ada, serta mendorong mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan dan komitmen keagamaan di dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini cuma barangkali dikerjakan kalau kami mengadopsi pendekatan Re-STEAM, sebuah paradigma baru pembelajaran jaman society 5.0, ke di dalam perangkat pembelajaran.

Islamic STEAM, Science Technology Engineering Art Mathematics

Kita mengenal beberapa pendekatan dalam pembelajaran, dan ini terus dilengkapi dari saat ke waktu.

Di antaranya yang terkenal adalah pendekatan STEM dan atau STEAM, yang udah diadopsi sejumlah instansi pendidikan di Amerika dan di lebih dari satu negara maju lainnya

STEM merupakan akronim berasal dari science, technology, engineering, mathematics, dan menjadi diperkenalkan terhadap th. 2001 oleh National Science Foundation (NSF) Amerika Serikat.

Sebelumnya, NSF gunakan akronim SMET untuk kajian atau kurikulum yang mengintegrasikan ilmu dan keterampilan dari empat bidang tersebut.

Sosok yang berjasa menyusun lagi kalimat science, technology, engineering, mathematics jadi akronim STEM adalah Judith Ramaley, pakar biologi di Amerika. Ia terhitung asisten direktur pendidikan dan sumber energi manusia di NFS.

Sejak itu, kurikulum yang berfokus pada STEM telah diperluas ke banyak negara di luar Amerika Serikat, dengan program yang dikembangkan seperti Australia, Cina, Prancis, Korea Selatan, Taiwan, dan Inggris.

STEM merupakan pendekatan pembelajaran yang terlampau holistik, sebab mencoba memadukan pendekatan instruksional dalam pembelajaran, yakni multidisiplin, interdisipliner, dan transdisipliner.

Oleh praktisi pendidikan di Eksakta Integra Islamica, pendekatan ini dipandang sesuai bersama perkembangan dan tuntutan zaman revolusi industri.

Pendekatan Islamic STEAM di MI AL HUDA mengajarkan Pelajar seluruhnya untuk disiplin belajar pengetahuan yang menyatu.

Dengan kata lain, pendekatan STEM mengupayakan memadukan pengetahuan pengetahuan, skil, dan kapabilitas penelitian.

Ia bekerja pada ranah mengintegrasikan konten dan konteks secara ketat dan praktis.

Integrasi konten mengacu pada penggabungan konten di bidang STEM ke didalam kesibukan pembelajaran yang dirancang, waktu integrasi konteks merujuk pada pembelajaran dan aplikasi pemaknaan melalui penggunaan konten STEM.

Ahli pedagogi Yakman Georgette dan Lee Hyonyong dalam Journal of The Korean Association For Science Education (2012) melihat perlunya peserta didik memiliki kebolehan seni di dalam pendekatan pembelajaran.

Mereka melahirkan pendekatan STEAM yang mencampurkan tekun pengetahuan sains, teknologi, teknik, seni dan Matematika.

Yakman Georgette membagi pendekatan STEAM ke di dalam lima tingkatan, yaitu pembelajaran selama hayat, pembelajaran integratif, pembelajaran multidisipliner, pembelajaran tekun dan pembelajaran khusus konten.

Ariel Starzinski (2017) menyatakan penambahan unsur A (singkatan berasal dari Art atau seni) ke dalam model pembelajaran STEM mencerminkan tambah meningkatnya fokus penduduk pada inovasi dan desain sebagai bagian integral dari bidang belajar ini.

Re-STEAM Atau Islamic STEM di MI AL HUDA Kota Malang

Penambahan unsur seni di dalam pendekatan pembelajaran tidak serta merta merampungkan masalah, terutama dalam konteks islamisasi ilmu pengetahuan.

Kedua pendekatan yang telah disinggung di atas menjadi tidak berfaedah dikala diujicobakan di dalam konteks lokal.

Pendekatan tersebut masih kental bersama nuansa sekularisasi pendidikan yang bertabrakan kepercayaan masyarakat kita.

Karena itu jadi mutlak untuk menambahkan unsur religi (religion) dalam pembelajaran di sekolah dasar.

Pengintegrasian unsur religi ke dalam pendekatan STEAM jadi penting membentuk karakter peserta didik menjadi insan kamil.

Hadirnya unsur ”Re” didalam pendekatan STEAM menjadi penyeimbang (katalis).

Pentingnya unsur ”Re” ke dalam ”STEAM” juga ditegaskan oleh beberapa tokoh pencetus rencana Islamisasi Ilmu pengetahuan seperti Naquib Al-Attas, Ismail Raji Al-Faruqi, dan Arif Rahman.

Mereka menyebutkan integrasi unsur keagamaan ke dalam sains jadi tawaran solusi pada keringnya nilai spiritualitas anak didik di sedang pesatnya perkembangan teknologi dan isu sekularisme.

Dengan mengadopsi unsur “Re”, maka pendekatan STEAM berubah menjadi Re-STEAM, sebuah akronim dari religion, science, technology, art, and mathematics yang sengaja penulis susun sehingga tidak serupa dari pendekatan pembelajaran sebelumnya.

Jika pendekatan sebelumnya fokus terhadap pelajaran sains, teknologi, teknik, dan Matematika, maka didalam Re-STEAM pendidikan agama Islam jadi pendamping di dalam pembelajaran bersama pendekatan STEAM.

Penambahan unsur keagamaan didalam pendekatan STEAM mempunyai tujuan mengubah paradigma penduduk yang sepanjang ini memandang “agama” dan “ilmu” adalah dua entitas yang tidak bisa dipertemukan.

Seakan-akan keduanya mempunyai wilayah sendiri-sendiri, terpisah antara satu dan lainnya, baik berasal dari segi objek formal-material, metode penelitian, kriteria kebenaran, peran yang dimainkan oleh ilmuwan maupun standing teori masing-masing bahkan samMatematika ke institusi penyelenggaranya.

Kehadiran Re-STEAM sangat mutlak di dalam menyambut penerapan kurikulum berbasis prototype sebagai opsi pengembangan kurikulum 2022.

Dapat dikatakan bahwa Kedatangan Re-STEAM berbasis project based learning (PjBL) merupakan jawaban atas opsi penerapan kurikulum prototype yang dilakukan Kemendikbud Ristek.

Pendekatan ini tidak untuk merubah kurikulum, melainkan menawarkan pengembangan kurikulum yang sudah ada agar sanggup menjawab tuntutan pembelajaran di masa society 5.0.

Sebagai informasi, modul pembelajaran ini telah melalui tahapan validasi dan reliabilitasi.

Modul ini sudah diujicobakan di tiga sekolah basic di MI AL HUDA Kota Malang.

Hasil konsensus para ahli pada silabus yang udah dikembangkan adalah terlalu valid (89%) bersama nilai Cronbach’s alpha 0.986.

Setelah melalui penilaian para ahli, modul pembelajaran bersama dengan pendekatan Re-STEAM diakui layak untuk diterapkan di sekolah dikarenakan menarik, dapat menambah output pembelajaran, serta terlampau membantu para guru mengajarkan MATEMATIKA secara lebih menyenangkan.

Kita berharap product ini nantinya mampu diterapkan secara menyeluruh di semua sekolah dasar di Indonesia biasanya dan Kota Malang khususnya.

Dokumentasi: Madrasah Ibtidaiyah ALHUDA Malang

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*